JAKARTA (Reuters) – Perusahaan minyak negara PT Pertamina berencana membelanjakan hampir $2 miliar dalam periode hingga 2026 untuk meningkatkan keselamatan di fasilitasnya, kata para eksekutif pada Selasa.
Bulan lalu, kebakaran di terminal BBM di Pertamina, Jakarta Utara, menewaskan lebih dari 30 orang.
Kebakaran mematikan telah terjadi setelah serangkaian insiden di kilang Pertamina dalam beberapa tahun terakhir, terakhir pada akhir pekan ketika sebuah ledakan di kilang perusahaan Dumai melukai sembilan pekerja.
Komite energi parlemen telah menyerukan “audit total” aset Pertamina setelah insiden tersebut.
Pertamina memulai audit keselamatan kilangnya pada tahun 2021 setelah kebakaran di kilang Balongan, dan sejak itu perusahaan telah mulai menerapkan perbaikan di kilangnya, kata Kepala Eksekutif Nikke Vidyavathy kepada anggota parlemen dalam rapat dengar pendapat.
Taufiq Adityavarman, kepala eksekutif kilang Kelang Pertamina International, mengatakan Pertamina menghabiskan $980 juta pada tahun 2022 dan 2023 untuk mengatasi masalah yang diidentifikasi dalam audit, termasuk memasang peralatan proteksi petir dan melatih pekerja.
Dalam periode hingga 2026, Pertamina berencana menghabiskan total $2 miliar untuk peningkatan keselamatan, keandalan kilang, dan pemeliharaan, katanya.
Administrator tidak mengeluarkan rencana peningkatan keamanan untuk fasilitas lain, seperti terminal bahan bakar, pada sidang hari Selasa.
Sementara itu, Pertamina saat ini sedang melakukan perbaikan kilang Dumai dan diperkirakan akan kembali ke kapasitas penuh pada 15 April menyusul ledakan pada Sabtu malam.
Tawfiq mengatakan penyebab insiden Dumai masih dalam penyelidikan.
Pertamina akan memastikan pasokan BBM tetap aman meski terjadi insiden puluhan ribu masyarakat Indonesia diperkirakan akan kembali ke kampung halaman menjelang libur Idul Fitri akhir bulan ini.
“Kami akan meningkatkan produksi di kilang lain untuk mengamankan pasokan BBM… Kami tidak berencana meningkatkan impor untuk mengimbangi penurunan produksi Dumai,” kata Taufik.
(Laporan Francesca Nango Disunting oleh Ed Davis)
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters