November 23, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

3 cara Indonesia dapat membuat terobosan di tahun 2023…

3 cara Indonesia dapat membuat terobosan di tahun 2023…

(MENAFN– dialog)

Tahun 2023 dimulai dengan harapan bahwa Indonesia akan mempercepat transisinya dari bahan bakar fosil menuju sumber energi yang lebih bersih dan terbarukan.

Misalnya, pemerintah mengeluarkan peraturan presiden tahun lalu sebagai dasar hukum untuk menghentikan secara bertahap semua pembangkit listrik tenaga batu bara pada tahun 2050.

Selain itu, pemerintah telah menetapkan target emisi yang lebih ambisius. Dalam target iklim 2022, yang dikenal sebagai kontribusi yang ditentukan secara nasional, Indonesia meningkatkan komitmennya untuk mengurangi emisi dari bisnis sebesar 31,89% dalam kondisi bisnis seperti biasa (atau 29% dari target sebelumnya) pada tahun 2030. Dengan bantuan internasional, target pengurangan adalah 43,20. % (dari 41%).

Sebagai tuan rumah KTT G20, Indonesia juga mendapat dukungan finansial untuk transisi energi dari negara-negara G7 dan Kemitraan Transisi Energi Adil dari Denmark, Norwegia dan Irlandia Utara. Kelompok negara tersebut telah menjanjikan pembiayaan hingga US$20 miliar untuk proyek pengurangan emisi di Indonesia.

Namun, tahun 2022 melihat masalah berlanjutnya perjuangan Indonesia untuk mengelola anggarannya untuk subsidi bahan bakar fosil. Untuk mempertahankan daya beli masyarakat Indonesia, pemerintah terpaksa melipatgandakan anggaran subsidi energinya pada tahun 2022 karena kenaikan harga bahan bakar fosil menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Memasuki tahun 2023, Indonesia harus fokus pada langkah serius untuk transisi energinya. Ada tiga bidang utama yang perlu ditekankan pada tahun 2023 agar Indonesia dapat mencapai tujuan iklimnya untuk mencapai emisi nol bersih.

Efisiensi energi terbarukan akan meningkat

Pertumbuhan produksi energi bersih Indonesia melambat hingga 2022 Hal ini disebabkan oleh perlambatan program biodiesel negara tersebut, yang menyebabkan penurunan pertumbuhan energi terbarukan dari 11,5% menjadi 10,4% dari total produksi energi.

READ  Cotti Coffee melanjutkan ekspansi internasional dengan meluncurkan Indonesia

Salah satu pembangkit listrik tenaga batu bara terbesar di Indonesia terletak di Indramayu, provinsi Jawa Barat. PLN

Peningkatan kapasitas pembangkit listrik terbarukan ini sangat kecil dibandingkan dengan penambahan kapasitas 4 gigawatt pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di seluruh Pulau Jawa tahun lalu. Hal itu sebagai dampak pemulihan ekonomi pascapandemi yang masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil.

Untuk memenuhi target emisi 2030, Indonesia harus mengambil langkah percepatan potensi energi terbarukan. Langkah pertama adalah pemerintah merevisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik agar selaras dengan target iklim tahun 2022. Pengembangan proyek pembangkit listrik terbarukan diharapkan dimulai pada tahun 2023 dan berlanjut hingga tahun 2025, berpotensi mulai beroperasi sebelum tahun 2030. .

Tahun 2023 akan menjadi titik balik bagi Indonesia seiring dengan tumbuhnya dukungan global terhadap upaya transisi energi Indonesia. Beberapa proyek energi bersih akan mulai beroperasi pada 2023, seperti PLTP Paduha (55 MW) di Jawa Barat, PLTA Beusangan dan Asahan (45 MW dan 174 MW) di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, serta Apung Sirata. Pembangkit listrik tenaga surya di Jawa Barat (145 MW).

Untuk mendorong proyek energi terbarukan lainnya, pemerintah harus memberikan keringanan pajak, serta memperjelas dan menyederhanakan proses bisnis untuk investasi energi terbarukan.

Selain itu, peraturan dan insentif untuk pemasangan panel surya atap di kawasan perumahan dan komersial harus ditingkatkan agar lebih banyak orang dapat mulai menggunakan energi bersih di rumah.

Menghasilkan hidrogen hijau

Hidrogen hijau adalah bahan bakar bersih yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan. Hal ini penting dalam mengurangi emisi di industri yang sulit dialiri listrik seperti industri baja dan semen.

READ  Gunung Merapi Indonesia meletus, meletus dengan lahar dan asap - Xinhua

Pabrik Gila Sperma di Tuban, Jawa Timur. Antara

Kini, Indonesia mulai membangun industri hidrogen hijau. Pemerintah telah menetapkan target produksi 328 MW hidrogen hijau pada tahun 2030 dan meningkatkannya menjadi 52 GW pada tahun 2060.

Namun, ada beberapa hambatan seperti biaya produksi yang tinggi dan kurangnya infrastruktur pendukung.

Pada tahun 2023, pemerintah harus mengambil beberapa langkah untuk mengatasi rintangan ini. Mereka harus mengembangkan rencana komprehensif untuk mengembangkan industri hidrogen hijau, dan mengembangkan kebijakan untuk mendukungnya. Ini akan membantu membuat biaya produksi lebih terjangkau dan menarik investasi dari dalam dan luar negeri.

Kedua, pemerintah harus meluncurkan proyek percontohan untuk menunjukkan bahwa industri hidrogen adalah investasi yang baik. Tahun ini, Pertamina (BUMN) berencana memproduksi 100 kilogram hidrogen hijau per hari di lapangan panas bumi Ulubelu di Lampung.

Industri nikel yang berkembang pesat

Industri nikel berperan penting dalam elektrifikasi transportasi, karena nikel merupakan salah satu bahan baku utama pembuatan baterai kendaraan listrik.

Indonesia memiliki salah satu cadangan nikel terbesar di dunia. Sayangnya, sebagian besar nikel masih diekspor dalam bentuk bahan mentah.

Untuk mendongkrak nilai produk nikel, Indonesia mulai membatasi ekspor bijih nikel, memenuhi ambisinya menjadi “raja” produsen baterai kendaraan listrik dunia. Namun, kebijakan ini terhambat oleh konflik perdagangan dengan Uni Eropa.

Pemerintah harus bergerak maju untuk mencapai ambisi ini sambil juga menyelesaikan perselisihan dengan UE. Industri pengolahan nikel dalam negeri yang berkembang pesat akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mendukung elektrifikasi kendaraan.

Sejauh ini, upaya pemerintah untuk mengolah nikel tersendat. Saat ini, bijih nikel hanya diubah menjadi produk setengah jadi tanpa banyak nilai tambah.

READ  BUMN Indonesia membidik peluang investasi di Asia Tengah dan Selatan

Pada tahun 2023, pemerintah harus memiliki rencana yang jelas untuk memproses nikel yang berfokus pada produk akhir seperti baterai atau komponen kendaraan listrik.

Indonesia memiliki potensi untuk mencapai emisi net-zero pada tahun 2050 berdasarkan Perjanjian Paris. Semoga ini akan mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Artikel ini awalnya diterbitkan dalam bahasa Indonesia