Pembangkit listrik tenaga surya terapung senilai US$140 juta di Waduk Sirata di Jawa Barat akan mencakup area seluas 250 hektar dan berkapasitas 145 MW.
Itu bisa beroperasi pada akhir tahun, kata Sondang Onike Leonora, sekretaris perusahaan Pembangtan Java Bali Investasi, anak perusahaan Perusahan Listrik Negara, yang mengembangkan pabrik dengan perusahaan Abu Dhabi Mustar.
Di tengah pengembangan proyek energi terbarukan dan energi baru, masyarakat seperti desa Sileli, 50 km sebelah timur Jakarta – masih harus menghubungkan sisa kantong masyarakat Indonesia dengan listrik.
Oman, kepala komunitas berpenduduk 5.000 orang, mengaku berada di hutan dan tidak mampu membeli listrik. Dia mengatakan pendapatan bulanan rata-rata penduduk desa kurang dari 1 juta rupee (S$90).
Mereka menggunakan lampu minyak tanah, beberapa panel surya dan baterai untuk menyalakan lampu di malam hari. Tapi penduduk desa Rona, 47, mengatakan dia lebih suka menonton televisi secara teratur. Hobinya saat ini, katanya, adalah “mengobrol dengan suaminya.”
Tonton episode ini Berikut wawasannya. Acara ini tayang pada hari Kamis pukul 9 malam.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters