Jakarta (VNA) – Investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia naik 39,7% tahun-ke-tahun menjadi 163,2 triliun rupiah (US$10,89 miliar) pada kuartal kedua tahun ini, peningkatan terbesar dalam dekade terakhir.
Menurut menteri investasi Bahlil LahadaliaFDI, tidak termasuk investasi di sektor perbankan dan minyak dan gas, meningkat dari 31,8% pada periode Januari-Maret.
Pertumbuhan tersebut sebagian besar ditopang oleh industri hilir di sektor pertambangan dan petrokimia yang telah memasuki tahap konstruksi, katanya.
Singapura, Cina, dan Jepang merupakan sumber utama investasi asing bagi Indonesia. Kenaikan 39,7% adalah peningkatan terbesar di setiap kuartal sejak 2011 Eikon RefinitivCatatan dari
Bahlil menegaskan, pemerintah akan terus fokus pada sektor pengolahan logam dan industri yang menggunakan energi terbarukan.
Dia kembali menegaskan, rencana pemerintah untuk melarang ekspor bauksit dan timah sebagai bagian dari “reformasi” investasi asing ke Indonesia untuk mendorong investasi fasilitas pengolahan mereka di darat.
Larangan ekspor bijih nikel telah menarik investasi besar, sebagian besar dari China, untuk membuat logam dan bahan kimia yang digunakan dalam baterai mobil listrik yang diekstraksi dari bijih nikel.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters