JAKARTA: Indonesia bertujuan untuk menerapkan campuran minyak sawit 35% dalam biodiesel, yang dikenal sebagai B35, pada akhir bulan ini untuk membantu menyerap kelebihan pasokan minyak sawit, kata pejabat senior kementerian energi Dadan Gustana.
Produsen minyak sawit terbesar di dunia saat ini mengamanatkan 30% campuran bahan bakar berbasis minyak sawit dalam biodieselnya dan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menaikkannya menjadi 35% atau 40% untuk mendukung harga buah sawit lokal.
Negara ini sedang berjuang untuk mengurangi persediaan minyak sawit setelah larangan ekspor selama tiga minggu yang berakhir pada Mei yang bertujuan untuk mengendalikan harga minyak goreng domestik.
CNBC mengutip Indonesia mengatakan kemarin bahwa Tadan P35 harus dikirimkan pada akhir bulan.
“Itu rencananya,” kata Dadan kepada Reuters tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Dadan mengatakan kepada CNBC Indonesia bahwa kementerian juga melakukan pengujian laboratorium untuk biodiesel dengan bahan bakar minyak sawit 40% dalam biodiesel (B40).
“Kami akan melakukan road test untuk B40. Untuk saat ini B35 akan diterapkan,” kata Dadan.
Menteri Senior Kabinet Luhut Bandjaitan mengatakan pada hari Kamis bahwa pihak berwenang harus melakukan lebih banyak upaya untuk mengurangi persediaan, menambahkan bahwa penerapan B40 di Indonesia akan menyerap tambahan 2,5 juta ton minyak sawit.
Cadangan minyak sawit Indonesia telah meningkat menjadi 6,2 juta ton setelah larangan tersebut, kata Sahad Sinaka, ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia. – Reuters
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters