Jakarta: Indonesia telah mengumpulkan 81 miliar yen ($ 624,18 juta) dari penjualan obligasi samurai untuk jangka waktu tiga hingga 10 tahun, yang dapat digunakan untuk menutupi kekurangan tersebut, kata kementerian keuangan dalam sebuah pernyataan, Kamis.
Penjualan obligasi terjadi seminggu setelah Sovereign menjual sekuritas Islam senilai $3,25 miliar di Suk terbesarnya.
Bagian terbesar dari transaksi samurai bond adalah penjualan obligasi tiga tahun senilai 68,2 miliar yen dengan kupon 0,96 persen.
Jakarta menjual obligasi lima tahun senilai 5,1 miliar yen dengan kupon 1,13 persen, obligasi tujuh tahun dengan kupon 1,27% dan obligasi 1,7 miliar yen dan 6 miliar yen 10 tahun dengan kupon 1,45%.
Di tengah kondisi pasar global yang bergejolak akibat dampak dari pengetatan moneter global dan meningkatnya ketegangan geopolitik, Kementerian Keuangan mengatakan penjualan sovereign lender di pasar kredit Jepang sangat besar tahun ini.
Awal pekan ini, Menteri Keuangan Shri Mulyani Indira Gandhi mengatakan bahwa meskipun pasar berfluktuasi karena anggaran yang membengkak untuk subsidi energi dan jaminan sosial, Indonesia telah memilih untuk membiayai pasar utang luar negeri.
“Meskipun kami memiliki anggaran surplus hari ini … tambahan subsidi dan kompensasi … bukan merupakan faktor,” kata Mulyani kepada wartawan.
Menkeu mencatat surplus anggaran sebesar US$7 miliar yang tercatat pada periode Januari-April, setelah pemerintah mendapat persetujuan parlemen untuk menaikkan subsidi energi sebesar US$24 miliar, dibandingkan dengan perubahan terakhir pada anggaran 2022.
Setelah Indonesia mulai memasarkan samurai bond, dia mengatakan pada hari Selasa, “Jadi kami sangat oportunistik melihat bahwa (pasar) sangat stabil selama beberapa hari.
($ 1 = 129.7700 yen)
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters